Jangan pernah malas jika produsen perangkat Android anda merilis aplikasi pembaharuan terbaru, sebaiknya melakukan update terbaru. Seperti dikaitkan pemberitaan PulsaOnline sebelumnya soal aplikasi jahat mengincar Android, hal ini dimaksudkan agar terhindar dari Malware bahkan Adware atau aplikasi dan akses iklan “tipu-tipu” yang banyak beredar di Google Play.
Henrik Davidson, direktur penjualan untuk EMEA di Juniper Networks, mengatakan kejahatan malware sanggup menembus keamanan perangkat dan memikat penggunanya terjebak ekonomi hitam online. Menurutnya itu cara mudah bagi banyak orang untuk membuat uang dengan cara sederhana tanpa risiko tertangkap atau dihukum atas kejahatan, seperti diuraikannya melalui IT Pro.
Cara jahat malware dengan aplikasi palsu “FakeInstallers” atau SMS Trojan yang mengeksploitasi kelemahan sistem pembayaran mobile, menipu orang mengirimkan pesan SMS ke nomor tarif premium, atau mengarahkan mereka ke situs premium. Ini adlaah masalah serius jika memasuki keseharian kegiatan pekerjaan di kantor pengguna, karena malware bisa masuk ke dalam lingkungan perusahaan melalui ponsel atau tablet karyawan.
Statistik 2012
Dikatakannya platform Android adalah target utama dengan asumsi jumlah penggunanya yang besar dan sistem open-sources yang mudah mengunggah aplikasi apapun ke Google Play, di sisi lain Davidson berspekulasi bahwa Apple App Store sedikit susah ditembus penjahat malware karena tak sembarangan mengobral aplikasi lewat toko aplikasinya. Untuk Windows Phone, diabaikan oleh ulah iseng karena tak populer di mata penjahat cyber.
Posting Komentar